these nights
#lepatinlibre
Hari ini aku wisuda. Mungkin tidak seperti kebanyakan wisudawan dan wisudawati yang disambut tawaran pekerjaan atau kesempatan studi ke tingkat yang lebih tinggi, bagiku arti hari ini baru akan terbentuk kelak. Dua jam duduk berdampingan dengan seorang siswa berbakat, yang hasil karya tulisnya sudah diakui melalui sebuah ajang tulis kreatif, dan seorang siswi yang masuk dalam daftar “dean’s honours list,” awalnya membuat rasa percaya diriku kurang. Berbeda dengan mereka, tak ada prestasi-prestasi tambahan yang tertera di kertas biru muda yang aku genggam; hanya ada tulisan nama dan gelar sarjana ku. Dan mungkin, istilah “capped and confused” kurang lebih tepat untuk menggambarkan rasa yang aku rasa kan hari ini. Di sisi lain aku juga yakin, rasa kebingungan itulah yang akan mengantarkan aku ke masa depan, membuka jalan-jalan yang sebelumnya jarang dilalui dan membawaku ke dalam sebuah lingkaran yang disebut sejak aku kecil.
Ternyata hangatnya malam penuh rindu. Setelah sekian lama, akhirnya angin tak lagi membawa hawa dingin.
Dan untuk sejenak rasanya jarak tak pernah ada.
Langit luasnya angkasa. Malam gelapnya sinar bulan. Dan pagi sirnanya kerlip bintang.
Padahal bintang tak pernah pergi.
Dalam hampanya langit, dalam rindunya siang akan malam, binaran itu tak kenal kata henti.
Mungkin sekedar itu lara.
mungkin bukan mungkin bukan
mungkin pagi datang tidak
dengan awan bersemu hitam
untuk: larut dan derasnya hujan
lara lara lara
permata hati ibunda seorang
yakin hatinya tersentuh rasa
sayang tak sepanjang masa
lara lara lara
manakah kau pernah larang
awan yang kini membawa kesan
untuk larut dan derasnya hujan
10/30 hooping april
https://instagram.com/p/1TjfVpEYh6/?taken-by=karakaton
rain is definitely gonna fall soon, but i’m so happy i can toss the hoop as high as i want it to be. there’s still a pile of snow, but there’s no more ceiling, sky is literally the limit