Hari ini aku wisuda. Mungkin tidak seperti kebanyakan wisudawan dan wisudawati yang disambut tawaran pekerjaan atau kesempatan studi ke tingkat yang lebih tinggi, bagiku arti hari ini baru akan terbentuk kelak. Dua jam duduk berdampingan dengan seorang siswa berbakat, yang hasil karya tulisnya sudah diakui melalui sebuah ajang tulis kreatif, dan seorang siswi yang masuk dalam daftar “dean’s honours list,” awalnya membuat rasa percaya diriku kurang. Berbeda dengan mereka, tak ada prestasi-prestasi tambahan yang tertera di kertas biru muda yang aku genggam; hanya ada tulisan nama dan gelar sarjana ku. Dan mungkin, istilah “capped and confused” kurang lebih tepat untuk menggambarkan rasa yang aku rasa kan hari ini. Di sisi lain aku juga yakin, rasa kebingungan itulah yang akan mengantarkan aku ke masa depan, membuka jalan-jalan yang sebelumnya jarang dilalui dan membawaku ke dalam sebuah lingkaran yang disebut sejak aku kecil.

IMG_2061

Ternyata hangatnya malam penuh rindu. Setelah sekian lama, akhirnya angin tak lagi membawa hawa dingin.

Dan untuk sejenak rasanya jarak tak pernah ada.

Langit luasnya angkasa. Malam gelapnya sinar bulan. Dan pagi sirnanya kerlip bintang.

Padahal bintang tak pernah pergi.

Dalam hampanya langit, dalam rindunya siang akan malam, binaran itu tak kenal kata henti.

Mungkin sekedar itu lara.